Pengertian Fungsi dalam Arsitektur secara Universal

Fungsi dalam Arsitektur


Fungsi secara umum dapat didefinisikan sebagai sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat atau pelaksanaannya. Fungsi secara umum dapat pula diartikan sebagai kegunaan, serta cara untuk memenuhi keinginan yang timbul dari adanya kebutuhan-kebutuhan dalam hidup; untuk bertahan hidup dan berkembang.
 
Menurut beberapa praktisi arsitektur, fungsi dalam arsitektur merupakan :

“Secara umum artinya kegunaan, fungsi dalam dunia arsitektur, bentuk bangunan harus mengikuti aktivitas yang akan berlangsung. contoh: apabila akan membangun sekolah atau rumah sakit, maka kita harus memperhatikan aktivitas yang akan berlangsung dalam bangunan tersebut sehingga nantinya bentuk bangunan akan menyesuaikan fungsi dari bangunan tersebut.” (Teddy Priyatna, S.T)
 

“Fungsi dalam pengertian sederhana adalah kegunaan. Fungsi itu juga bisa dibilang suatu cara untuk memenuhi keinginan. Fungsi adalah sekelompok aktifitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat atau pelaksanaannya. Dalam istilah matematika, fungsi berarti pemetaan setiap anggota himpunan (dinamakan domain) kepada anggota himpunan (dinamakan kodomain). Kata ini tentu beda dengan istilah fungsi misalnya dalam kalimat "Alat ini berfungsi dengan baik". Fungsi adalah suatu bagian dari program yang dipergunakan untuk mengerjakan suatu tugas tertentu dan letaknya dipisahkan dari bagian program yang menggunakannya.” (Ir. Joko Wibisono)
 

“Arti fungsi lebih ke isi arti dari kata tersebut, tapi makna kandungan yang memaknai arti dari kata fungsi itu sendiri. Fungsi itu harus dipenuhi agar bisa melakukan suatu aktivitas secara leluasa.” (Ir. Imam Pesuwantoro)
 

“Fungsi itu sesuatu yang harus bisa dipenuhi yang berhubungan dengan aktivitas pengguna.” (Muhammad Pramya, S.T)
 

“Fungsi itu berhubungan dengan manusia yang ada di dalamnya.” (Wiyugo Hari P., MT)
 

Namun pengertian-pengertian tersebut di atas apabila kita lihat lagi masih terlalu sempit untuk memaknai fungsi dalam arsitektur. Istilah fungsi yang seringkali sangat dibatasi pada pengertian fungsi sebagai wadah aktivitas manusia baik di dalam maupun di luar bangunan ini mengakibatkan rancunya makna “arsitektur” dan “bangunan”. Dari kamus Webster, fungsi dapat memiliki makna: aktivitas, peran, peruntukan, tugas dan tanggung jawab. Dengan demikian, maka sangat dimungkinkan kita akan berhadapan dengan sebuah obyek yang melaksanakan satu atau beberapa atau bahkan semua fungsi. Keadaan ketika arsitektur memiliki kemampuan untuk menjalankan serta melaksanakan berbagai fungsi dikatakan sebagai Multifungsionalitas Arsitektur (Josep Prijotomo, 1998). Seiring dengan perkembangan pemikiran multifungsi ini, beberapa praktisi arsitektur maupun non-arsitektur mencoba untuk merumuskan beberapa fungsi yang dapat dilaksanakan oleh arsitektur.
 

Menurut Geoffrey Broadbent, ada enam fungsi dalam arsitektur :

1. Environmental Filter (Penangkal faktor lingkungan)

Bangunan bisa mengontrol iklim. Bangunan berperan sebagai saringan atau filter antara lingkungan luar dengan aktivitas yang akan kita lakukan. Bangunan dapat membantu kita untuk membuat kondisi-kondisi agar aktivitas-aktivitas dapat dilaksanakan dengan menyenangkan dan dalam kenyamanan. Kita bisa menentukan ruang-ruang mana yang harus dekat satu sama lain dan yang mana yang bisa dijauhkan.

2. Container of Activities (Wadah kegiatan)

Bangunan sebagai wadah kegiatan-kegiatan yang menempatkannya pada tempat yang khusus dan tertentu.

3. Capital Investment (Investasi atau penanaman modal)

Dalam pengertian ini bangunan dapat memberikan nilai lebih pada tapak. Keduanya dapat menjadi sumber investasi yang baik.

4. Symbolic Function (Fungsi simbolik)

Fungsi simbolik, bangunan dapat memberikan nilai-nilai simbolik terutama pada kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan atau berhubungan erat dengan kebudayaan.

5. Behavior Modifier (Pengaruh perilaku)

Pada fungsi behavior modifier, bangunan dapat mengubah perilaku dan kebiasaan, sesuai dengan suasana ruang.

6. Aesthetic Function (Pursuit of delight)

Pada pengertian ini bangunan-bangunan akan menyenangkan bila bangunan tampak bagus/cantik, sesuai dengan imajinasi yang fashionable saat ini, sesuai dengan asas-asas tertentu dari order visual dan lain-lain.

Jadi Broadbent memahami fungsi sebagai apa saja yang dipancarkan dan diinformasikan oleh arsitektur melalui panca indera kita.




Menurut Christian Norberg Schultz, ada empat fungsi dalam arsitektur :

1. Physical Control (Pengendali faktor alam)

bangunan dapat mengendalikan factor alam, bangunan dapat melindungi manusia dari terpaan pergantian cuaca, dapat melindungi dari bencana, dan lain sebagainya.

2. Functional Frame (Kerangka fungsi)

arsitektur dapat menciptakan kerangka fungsi

3. Social Milieu (Lingkungan sosial)

bangunan dapat membentuk lingkungan sosial

4. Cultural Symbolization (Simbol budaya)

bangunann dapat menjadi symbol budaya masyarakat setempat di lingkungan terdapatnya bangunan tersebut.

sehingga menurut Christian Noberg Schultz, fungsi adalah tugas dan pekerjaan yang harus

dijalankan oleh sebuah lingkungan.



Menurut Larry Ligo, ada lima fungsi yang dapat diciptakan dalam arsitektur :

1. Structure functional (Fungsi Struktur)

2. Physical functional (Fungsi Fisik)

3. Phsycological function (Fungsi Psikologis)

4. Social function (Fungsi Sosial)

5. Culture/existencial function (Fungsi Budaya masyarakat)

Sehingga menurut Larry Ligo, fungsi adalah tugas atau efek yang ditimbulkan arsitektur.




Menurut Jan Mukarovsky, ada lima fungsi yang dapat diciptakan dalam arsitektur :

1. Expressive functional (Fungsi Ekspresi)

2. Aesthetic function (Fungsi Estetik)

3. Allusorry function (Fungsi Kenangan)

4. Territorial function (Fungsi Teritori/ Batas)

5. Referential function (Fugsi Acuan)

Sehingga menurut Jan Mukarowsky, fungsi adalah segenap potensi arsitektur untuk memberikan makna terhadap lingkungan.

Makna Fungsi dalam Arsitektur


1. Fungsionalisme Bentuk 
Peran fungsi dalam bentuk arsitektur memiliki makna paling awal. Paling banyak dikenal dan paling lazim. “Form Follow Function”
  • Segala rancangan arsitektur terjadi karena fungsi
  • Pembedaan bagian bangunan menurut tujuannya
  • Rancangan bangunan untuk memenuhi kebutuhan manusia
  • Bentuk berasal dari keinginan pemakai
2. Fungsionalisme Konstruksi
Struktur, konstruksi dan bahan bangunan sampai batas tertentu memiliki kedudukan yang lebih tinggi “Form Follow Structure Function”
  • Bentuk berasal dari syarat sistem struktur, konstruksi dan bahan bangunan
  • Menurut penggunaan struktur, konstruksi yang jujur, jelas dan wajar tanpa disembunyikan
  • Rancangan struktur untuk tujuan estetik melalui elemen strukturnya sendiri
 3. Fungsionalisme Ekspresi
Memperlihatkan GUNA dan STRUKTUR secara bersamasama dalam arsitektur
  • Bentuk merupakan wujud dari kegunaan / fungsi di dalamnya
  • Bentuk secara simbolik melukiskan fungsi
  • Rancangan bangunan memperlihatkan struktur & konstruksi serta peralatan bangunan secara menonjol
 4. Fungsionalisme Geometris
Mencoba mengabaikan guna dan memusatkan perhatian pada cara dimana geometri bangunan berfungsi secara visual. “Function Follow Form”
  • Penciptaan bentuk bukan untuk menyesuaikan dengan guna, tetapi akibat penyesuaian bentuk geometris itu sendiri
  • Kesederhanaan bentuk dengan geometri dan bebas dari ornamen
  • Nilai estetis didapat dari pengolahan elemen geometri
 5. Fungsionalisme Organis
Karya arsitektur tidak hanya fungsional tetapi juga organis (bentuk sebagai suatu proses kehidupan yang alamiah) “Bentuk dan Fungsi Identik”
  • Karya arsitektur berwawasan lingkungan
  • Bentuk tercipta dari fenomena alam dan penggalian gagasan dari mahluk hidup
  • Fungsi bangunan adalah aktifitas yang menciptakan bentuk, sehingga bentuk adalah fungsi dari keseluruhan
 6. Fungsionalisme Ekonomis
Pendekatan ekonomi dalam proses penciptaan karya arsitektur
  • Bentuk terjadi akibat pemakaian peralatan dan bahan secara ekonomis
  • Penggunaan metode dan cara yang paling efektif dan efisien
 7. Fungsionalisme Kultural
Penciptaan karya arsitektur dengan menempatkan manusia secara sentral “Form Follow Culture”
  • Bentuk berasal dari pola perilaku, kondisi sosial budaya pemakai
  • Bentuk dijiwai oleh kehidupan manusia, watak, kecenderungan dan nafsu serta cita-cita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Literatur Organisasi Ruang dalam Arsitektur

Arsitektur Tradisional dan Vernakular